Tampilkan postingan dengan label PKN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PKN. Tampilkan semua postingan

Langkah-Langkah Dalam Penulisan Karya Ilmiah

 Pernahkah Anda membuat sebuah tulisan yang telah diuji kebenarannya? Tulisan tersebut disebut karya ilmiah, Karena berdasarkan kenyataan, maka sebuah karya ilmiah membutuhkan penelitian yang mendalam. Oleh karena itu, sebagian orang menganggap bahwa menulis sebuah karya ilmiah merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah.

Langkah-Langkah Dalam Penulisan Karya Ilmiah


  Ada beberapa modal dasar yang sebaiknya di miliki oleh seorang penulis, antara lain sebagai berikut.

A. Kemampuan Keilmuan.
 Seorang penulis setidaknya harus menguasai disiplin ilmu yang akan menjadi dasar penulisannya.

B. Mempunyai Wawasan yang luas.
 Menulis tidak hanya sekedar menulis apa adanya, tetapi kita juga harus mampu mengembangkan setiap kalimat agar lebih menarik tetapi jangan sampai berlebihan.

C. Kepekaan tehadap Pengembangan Masalah.
 Kepekaan ini diperlukan saat ia harus mengembangkan masalah yang sedang ia tulis. Hal ini berkaitan dengan kondisi terkini atau isu yang sedang hangat di kalangan masyarakat.

D. Kemampuan Menciptakan Koherensi.
 Kemampuan menciptakan koherensi artinya setiap fakta dan bukti harus koheren dengan pengalaman-pengalaman manusia atau pandangan dan sikap yang berlaku.

E. Kemampuan Berbahasa Akademik.
 Penguasaan kaidah bahasa Indonesia secara baik dan benar sehingga tulisannya dapat dibaca dan dinikmati oleh banyak kalangan luas.

 Tokoh bernama Harsojo menyatakan bahwa seorang penulis harus mempunyai sikap-sikap sebagai berikut.

  • Memiliki pola pikir sederhana.
  • Bersikap objektif.
  • Menyikapi dengan penuh kesabaran.
  • Memiliki sifat relatif baik.
Selain harus memiliki sikap-sikap yang telah disebutkan sebelumnya, seorang penulis juga harus memiliki pemahaman yang luas yang dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
  • Memperbanyak membaca buku teks, yaitu mempelajari jenis buku yang berisi tentang konsep dasar ilmu.
  • Memperbanyak membaca majalah yang semi ilmiah.
  • Rajin membaca surat kabar yang berkaitan dengan tulisan yang akan dibuat.
  • Sering menghadiri acara seminar ilmiah
  • Sering mengunjungi pameran industri.
  • Selalu aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
  • Memiliki wawasan tentang tata cara penulisan Karya ilmiah.
Dalam rangka melakukan kegiatan penelitian untuk membuat sebuah karya ilmiah, maka dibutuhkan langkah-langkah berpikir ilmiah yaitu sebagai berikut.
  • Menentukan objek penelitian atau masalah.
  • Membatasi permasalahan.
  • Mengumpulkan data.
  • Mengolah data dan mengambil kesimpulan.
  • Merumuskan dan melaporkan hasil penelitian.
  • Mengajukan beberapa implikasi untuk memecahkan permasalahan yang serupa.
Adapun langkah-langkah terencana dan sistematis yang menggambarkan suatu penelitian menurut Sitorus adalah sebagai berikut.
  • Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
  • Telaah kepustakaan
  • Menyusun hipotesis
  • Identifikasi, klasifikasi, dan memberi definisi operasional dari variabel-variabel.
  • Menentukan dan mengembangkan alat pengambilan data (instrumen).
  • Menyusun rancangan penelitian.
  • Menentukan sampel.
  • Mengumpulkan data.
  • Mengolah dan menganalisis data.
  • Menafsir hasil analisis data.
  • Menyusun laporan penelitian.



Pengertian Globalisasi Menurut Jan Aart Scholte

Halo kawan kali ini admin akan menjelaskan tentang Pengertian  Pengertian Globalisasi Menurut Jan Aart Scholte. Saya harap bisa bermanfaat bagi kita semua :)

 Saat ini kita semakin mudah memperoleh informasi dari berbagai tempat akibat adanya globalisasi. Globalisasi seakan-akan telah menghilangkan batas antaranegara. Berbagai sarana dan media komunikasi sekarang makin berkembang. Media cetak, media elektronik, dan internetseolah dengan mudahnya mengubah luasnya dunia menjadi sempit sehingga untuk mengetahui sebuah berita atau menyaksikan sebuah acara secara langsung cukup kita saksikan melalui internet. Sebagai negara yang hendak maju, kita harus dapat menghadapi  globalisasi dengan segala dampaknya, baik positif maupun negatif.

Pengertian Globalisasi.

 Menurut bahasa, Globalisasi berasal dari kata global dan sasi. Global adalah mendunia dan sasi adalah proses. Jadi, apabila pengertian globalisasi menurut bahasa ini digabungkan menjadi proses sesuatu yang mendunia. Munculnya kata globalisasi sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa asing yaitu bahasa inggris (globalization).

Menurut Jan Aart Scholte.

Menurut Jan Aart Scholte, ada beberapa Definisi yang terkait dengan globalisasi yaitu sebagai berikut.
Pengertian Globalisasi Menurut Jan Aart Scholte

A. Internasionalisasi.

  • Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing tetapi menjadi semakin bergantung satu sama lain 
B. Libersalisasi.
  • Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkannya batas antarnegara, misalnya hembatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, dan migrasi.
C. Universalisasi.
  • Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal materiel dan imateriel ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokaslitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
D. Westernisasi.
  • Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari Barat sehingga mengglobal.
E. Hubungan Transplanetari dan Suprateritorialitas.
  • Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian kelima, dunia global memliki status ontologi sendiri, bukan sekedar gabungan negara-negara.
Demikian pembahasan tentang Pengertian Globalisasi Menurut Jan Aart Scholte. Semoga bermanfaat.

Pengertian Pers Secara Etimologis & Menurut Para Ahli

Halo kawan kali ini admin akan menjelaskan tentang Pengertian Pers Menurut Para Ahli. Saya harap penjelasan ini bisa bermanfaat bagi kita semua :)

  Pengertian Pers



A. Pengertian Pers Secara Etimologis

 Istilah pers berasal dari bahasa Inggris, yaitu press yang artinya menekan. Kata menekan merujuk pada mesin cetak kuno yang harus ditekan dengan keras untuk menghasilkan karya cetak pada lembaran kertas. Seiring dengan perkembangan zaman, istilah pers kemudian meluas pada media elektronik, seperti radio, televisi, dan internet.

B. Pengertian Pers Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers

 Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.

C. Pengertian Pers Menurut Ensiklopedia Pers Indonesia
 Pers merupakan sebutan bagi penerbit/perusahaan/kalangan yang berkaitan dengan media massa atau wartawan.

Pengertian Pers Menurut Para Ahli

1). J.C.T. Simorangkir
  • Pers dalam arti sempit hanya pada surat-surat kabar harian dan mingguan serta majalah. Adapun pers dalam arti luas selain surat kabar, majalah, dan tabloid mingguan, juga mencakup radio, televisi, dan film.
2).Oemar Seno Adji

  • Pers dalam arti sempit berarti penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan kata yang tertulis, sedangkan pers dalam arti luas memasukan di dalamnya semua media mass communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pers dalam arti sempit merupakan manifestasi dari freedom of the press, sedangkan pers dalam arti luas merupakan manifestasi dari freedom of the speech, dan keduanya tercakup oleh pengertian freedom of expression.


3). Kustadi Suhandang

  • Pers adalah seni atau keterampilan mecari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayakna.